Sulawesi Selatan |
— Provinsi — |
|
Motto: "Todo Poli" ( Teguh dalam keyakinan) |
Peta lokasi Sulawesi Selatan |
Negara | Indonesia |
Hari jadi | 13 Desember 1960 (hari jadi) |
Dasar hukum | UU No. 47 Tahun 1960 |
Ibu kota | Makassar |
Koordinat | 8º - 0º 12' LS 116º 48' - 122º 36' BT |
Pemerintahan |
- Gubernur | Syahrul Yasin Limpo |
- DAU | Rp. 816.757.969.000,- (2011)[1] |
Luas |
- Total | 62.482,54 km2 |
Populasi (2010)[2] |
- Total | 8.032.551 |
- Kepadatan | 128,6/km² |
Demografi |
- Suku bangsa | Bugis (41,9%), Makassar (25,43%), Toraja (9,02%), Mandar (6,1%) [3] |
- Agama | Islam (87.88%), Protestan (8.19%), Katolik (1.51%), Budha (0.88%), Hindu (0.02%) |
- Bahasa | Bahasa Makassar, Bahasa Bugis, Bahasa Toraja, Bahasa Mandar, Bahasa Luwu |
Zona waktu | WITA |
Kabupaten | 20 |
Kota | 3 |
Kecamatan | 285 |
Desa/kelurahan | 664 |
Lagu daerah | Anging Mamiri, Ati Raja, Bunga-Bunganna Masamba |
Situs web | www.sulsel.go.id |
Sulawesi Selatan adalah sebuah
provinsi di
Indonesia yang terletak di bagian selatan
Sulawesi. Ibu kotanya adalah
Makassar, dahulu disebut
Ujungpandang.
Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan
Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Barat di utara,
Teluk Bone dan
Sulawesi Tenggara di timur,
Selat Makassar di barat dan
Laut Flores di selatan.
[sunting] Sosial Kemasyarakatan
Bugis,
Makassar,
Mandar,
Toraja,
Duri,
Pattinjo,
Bone,
Maroangin,
Endekan,
Pattae dan
Kajang/
Konjo
Bahasa yang umum digunakan adalah
Makassar,
Bugis,
Luwu, Toraja, Mandar, Duri, Konjo dan Pattae.
Mayoritas beragama Islam, kecuali di
Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen.
[sunting] Jumlah Penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan.
[sunting] Pemerintahan
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan
Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Kabupaten
Majene,
Mamasa,
Mamuju,
Mamuju Utara dan
Polewali Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi
Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal
5 Oktober 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
[sunting] Kabupaten dan Kota
Pada tahun 2008
Kabupaten Toraja Utara dijadwalkan terbentuk, menyusul terbitnya Amanat Presiden Yudhoyono, bernomor R.68/Pres/12/2007 pada tanggal 10 Desember 2007, mengenai pemekaran 12 kabupaten/kota.
[sunting] Daftar gubernur
Kediaman gubernur di Makassar (1865-1900)
Pada tingkat provinsi,
DPRD Sulawesi Selatan tersedia 75 kursi yang dikuasai oleh
Partai Golkar sebanyak 18 kursi, menurun dari 33 kursi dari periode sebelumnya (2004-2009), disusul Partai Demokrat dengan 10 kursi (melonjak dari hanya 1 kursi dari periode sebelumnya).
[4]
Komposisi ini baru berlaku sejak dilantik pada bulan Oktober 2009. 11 orang anggota adalah perempuan.
[sunting] Catatan kaki
[sunting] Pranala luar
Koordinat: 4°42′ LS 119°52′ BT
0 komentar:
Posting Komentar